Dunia Pencil
Conto-Contoh Makalah Manejemen
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Manajemen
Dana Bank mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya
mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas
memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva.
Saat ini, bank mempunyai peranan yang sangat
penting dalam menyusun pondasi perekonomian suatu pemerintahan. Menjadi
pelaksana lalu lintas pembayaran, memproduktifkan tabungan, dan pendorong
kemajuan perdagangan dan globalisasi perekonomian .Serta dana yang dihimpun di
salurkan kembali untuk meningkatkan kesejahteraan taraf hidup rakyat banyak.
Bank selaku stabilisator moneter diartikan bahwa bank mempunyai kewajiban ikut
serta menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs, atau harga barang-barang
relatif atau tetap, Bank juga merupakan pusat perekonomian, sumber dana,
pelaksanaan ekonomi yang mendorong kemajuan perdagangan baik ke taraf nasional
maupun taraf internasional.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa pengertian manajemen dana bank?
2.
Bagaimana pengelolaan dana bank?
3.
Apa yang dimaksud dengan alokasi dana bank
dan apa tujuannya?
4.
Bagaimana sistem manajemen bank?
5.
Apa pengertian manajemen perkreditan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Dana Bank
Kegiatan utama bank adalah mengumpulkan dana
dan menyalurkan kredit yang harus dilakukan dengan baik dan benar. Menajemen
sangat berperan penting dalam pengumpulan dana dan penyaluran kredit untuk
mendukung tercapainya tujuan.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dana Bank adalah sejumlah uang yang dimiliki
dan dikuasai suatu bank dalam kegiatan operasionalnya, atau suatu kegiatan
perencanaan, Pelaksanaan, dan pengendalian terhadap Penghimpunan dana yang ada
di masyarakat.
Manajemen Dana Bank (Bank Found Management)
adalah ilmu dan seni mengatur proses penarikan dan pengumpulan dana yang
optimal dan dengan cost of money yang wajar. Yang di maksud dengan wajar adalah
cost of money (cost of found + overhead cost) dapat bersaing dengan bank-bank
lain.
Bagi bank, manajemen dana bank adalah
bagaimana memilih dan mengelola sumber dana yang tersedia. Bagi bank pengelola
sumber dana dari masyarakat luas, terutama dalam bentuk simpanan giro, tabungan
dan deposito sangatlah penting. Dalam pengelolaan sumber dana dimulai dari
pencarian akan kebutuhan dana, kemudian pelaksanaan pencarian sumber dana yang
tersedia. Pengelolaan sumber dana kini dikenal dengan nama manajemen dana bank.
Dengan kata lain pengertian manajemen dana bank adalah suatu kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpuan dana yang yang ada di
masyarakat.
B.
Pengelolaan
Dana Bank
Meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Mengatur
penarikan dan pengumpulan dana yang optimal dengan cost of money yang minimal.
b) Merencanakan
sarana penabungan dan penyaluran kredit bank.
c) Menetapkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan penarikan tabungan dan penyaluran kredit yang
efektif dan aman.
d) Memperhatikan
keseimbangan antara dana bank dengan investasi primer dan sekunder sesuai
ketentuan dan surat edaran Bank Indonesia.
e) Mengatur
keseimbangan dana sendiri dan dana asing.
f) Mengatur
penyaluran kredit yang optimal, likuiditas dan aman.
g)
Menerapkan system control preventif dan
represif yang efketif terhadap pengumpulan dana dan penyaluran kredit.
h) Mengevaluasi
seberapa jauh tujuan bank bersangkutan tercapai.
i) Memonitoring
informasi perkembangan perbankan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan moneter
pemerintah
2. Sumber-sumber
Dana Bank
Sumber utama dana bank dalam usahanya
menghimpun dana berasal dari simpanan dalam bentuk giro (demand deposit),
deposito berjangka (time deposit) dan tabungan (savings deposit). Ketiga jenis
dana ini sering disebut sebagai sumber dana tradisional bank. Sumber-sumber
dana bank dalam bentuk simpanan tersebut dapat berasal dari masyarakat maupun
nasabah. Di samping itu sumber dana bank dapat pula berasal dari modal
sendirinya dan sumber lainnya yang tidak termasuk dari kedua sumber tersebut di
atas.
C. Alokasi Dana Bank
Dalam hal pengalokasian dananya ke masyarakat
pihak perbankkan membebankan bunga dengan prosentasi tertentu sesuai dengan
penetapan harga bunga oleh BI. Untuk saat tahun 2007 BI menetapkan suku bunga
untuk pengalokasian dana kemasyarakat berkisar 1% perbulan.
1. Alokasi Dana Bank Menurut Sifat Aktiva
Menurut Lukman Dendawijaya,
alokasi dana bank berdasarkan sifat aktiva adalah pengalokasian dana bank ke
dalam bentuk-bentuk aktiva, baik aktiva yang dapat memberikan hasil (income)
maupun aktiva-aktiva yang tidak memberikan hasil.
Aktiva Produktif (earning
assets) adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank
dengan maksud untuk memperoleh Penghasilan sesuai dengan fungsinya.
Komponen aktiva produktif
terdiri atas :
• Kredit yang diberikan
• Penempatan dana pada bank lain (deposito berjangka, call money)
• Surat-surat berharga (SBI, SBPU)
• Penyertaan modal.
2. Penggunaan Dana Bank
Penggunaan dana bank pada
prinsipnya dapat diklasifikasikan berdasarkan :
a. Prioritas penggunaan dana
Penggunaan dana bank dua
prioritas pertama adalah dialokasikan dalam bentuk cadangan likuiditas yang
terdiri dari cadangan primer dan cadangan sekunder.
Prioritas pertama dan kedua
dalam pengalokasian dana bank adalah :
1. Cadangan Primer
Cadangan primer dimaksudkan
antara lain untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum dan untuk
keperluan operasi termasuk untuk memenuhi semua penarikan simpanan dan
permintaan kredit nasabah. Cadangan primer terdiri dari : uang kas yang ada
dalam bank, saldo rekening pada bank sentral, dan warkat-warkat yang dalam
proses penagihan.
2. Cadangan Sekunder
Cadangan sekunder yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya
diperkirakan kurang dari satu tahun. Tujuan utama yaitu untuk memperoleh
keuntungan.
b. Sifat
aktiva bank
Penggunaan dana bank
berdasarkan sifat aktiva dimaksud disini adalah pengalokasian dana ke dalam
bentuk aktiva yang dapat memberikan hasil dan tidak memberikan hasil bagi bank
yang bersangkutan. Oleh karena itu, penggunaan dana berdasarkan sifat aktiva
dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Penanaman Dana dalam Aktiva Tidak Produktif
Aktiva tidak produktif
adalah penanaman dana bank ke dalam bentuk aktiva yang tidak memberikan hasil
bagi bank.
Komponen dana dalam bentuk
aktiva yang tidak produktif terdiri dari :
a) Alat-alat Likuid
Alat likuid adalah aktiva
yang dapat digunakan setiap saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank.
Aktiva ini merupakan aktiva yang paling likuid dari keseluruhan aktiva bank.
b) Aktiva Tetap dan Inventaris
Penggunaan dana bank dalam
bentuk aktiva tetap dan inventaris diatur oleh Bank Indonesia. Jumlah dana yang
diperkenankan digunakan untuk membiayai aktiva tetap dan inventaris bagi bank
milik Negara berbeda dengan ketentuan bagi bank swasta nasional, BPD, Bank
Koperasi dan Bank Asing serta BPR.
2. Penanaman Dana dalam Aktiva Produktif
Aktiva produktif adalah
semua penanaman dana dalam rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan untuk
memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya.
Komponen aktiva produktif
bank terdiri dari :
1) Kredit yang diberikan
2) Deposito berjangka pada bank lain
3) Call
money
4) Surat-surat berharga
5) Penempatan dana
6) Penyertaan modal.
D. Sistem Manajemen Bank
Ada empat macam sistem manajemen bank yang
perlu kita ketahui, yaitu :
1. Unit
Banking System
Tetapi tidak ada Kantor Pusat (Kantor Besar)
dari semua BPD di Indonesia. Setiap BPD mempunyai hak otonomi di daerahnya
masing-masing dan mereka tidak ada hubungan struktural satu sama lainnya. Setiap
BPD dimiliki oleh masing-masing Pemda.
Ciri-ciri utama dari Bank yang menganut Unit
Banking dalam sistem manajemennya adalah :
a. Organisasinya
kecil.
b. Ruang
lingkup operasionalnya terbatas.
c. Hanya
sedikit sekali adanya delegation of authority.
e. Karena
sistemnya kesatuan (unitarism) maka kekuasaan bisa terhimpun pada satu tangan.
Kadangkala hal seperti ini menimbulkan kelemahan-kelemahan tertentu.
2. Branch Banking System
·
Kelebihan-kelebihan System Branch Banking :
a. Organisasi
besar dengan jaringan operasional luas.
b. Kantor
pusat bisa memikirkan perencanaan pengembangan bank dalam perspektif jangka
panjang, sedangkan cabang-cabang dan kantor wilayah bisa memikirkan
rencana-rencana jangka pendek.
c. Penerapan
sistem organisasi lini dan staf dengan wawasan yang luas dapat lebih
berkembang.
d. Ada
delegation of authority yang lebih jelas dan mantap, terutama dalam wewenang
pemberian kredit berdasarkan status cabang.
e. Bidang
usaha yang dibiayai Bank dapat lebih luas variasinya karena menyangkut berbagai
daerah, bahkan sampai ke luar negeri.
·
Kelemahan Sistem Branch Banking :
b. Seiring
tidak meratanya keterampilan manajerial dan teknis di cabang-cabang, sehingga
sering terjadi keterlambatan dalam mengetahiu akibat-akibat langsung dari suatu
perubahan ekonomi atau perdagangan yang mempunyai dampak luas bagi pengelolaan
dan kredit.
3. Group and Chained Banking System
Beberapa bank menggabungkan diri dalam pola
manajemen terutama soal dana dan kredit yang dipimpin oleh salah satu bank yang
terbesar dalam kelompok atau perorangan yang merupakan pemegang saham terbesar.
Bank yang memimpin ini bertindak seperti halnya Holding Company dan yang
lainnya seperti semacam anak-anak perusahaan. Segala macam permasalahan manajerial
seperti perhimpunan dana, penempatan dana dalam earning asset dan kredit
dibahas bersama dan diselenggarakan dengan dukungan masing-masing anggota.
4. Sistem
Campuran (Mixed System)
Sistem ini paling susah dipantau karena pada
bagian kegiatan tertentu menggunakan unit system dan pada bagian lain
menjalankan branch system. Biasanya bank-bank besar memberikan wewenang khusus
bagi cabang-cabang tertentu, misalnya cabang khusus atau cabang utama atau
cabang-cabang di luar negeri yang seolah-olah seperti unit banking system,
apalagi bila cabang itu berada di luar negeri yang kebanyakan Negara harus berdiri
sendiri meskipun dengan jaminan kantor pusatnya.
E. Manajemen
Perkreditan
Menurut
UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, Kredit adalah: “penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam anata bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
Sebelum
memberikan kredit biasanya bank menilai terlebih dahulu kepada orang yang
meminjam dana tersebut, agar dana yang diberikan bisa aman. Penilaiannya
tersebut dilihat dari :
Latar
belakang nasabah tersebut, prospek usahannya dan jaminan yang diberikan.
Prinsip-prinsip
pemberian kredit yaitu dengan dilakukannya analisis 5C, yaitu:
Ø Character
(watak/kepribadian)
Ø Capacity
(kemampuan)
Ø Capital
(modal)
Ø Collateral
(jaminan atau agunan), dan
Ø Condition
of economy (kondisi perekonomian)
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Bagi bank, manajemen dana bank adalah bagaimana memilih dan
mengelola sumber dana yang tersedia.
2. Manajemen pengelolaan dana bank meliputi kegiatan-kegiatan diantaranya
sebagai berikut ; (a) merencanakan sarana penabungan dan penyaluran kredit
bank, (b) menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan penarikan tabungan dan
penyaluran kredit yang efektif dan aman, (c) memperhatikan keseimbangan antara
dana bank dengan investasi primer dan sekunder sesuai ketentuan dan surat
edaran Bank Indonesia, dll.
3. Pengalokasian dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh
dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Tujuan bank dari pengalokasian
dana adalah memperoleh keuntungan semaksimal mungkin.
4. Ada empat macam sistem manajemen bank yang perlu kita ketahui,
yaitu; (a) Unit Banking System, contohnya antara lain adalah
Bank-bank Pasar, yang bersifat unit banking dengan ruang lingkup lebih lokal
lagi. Misalnya di Jakarta Bank Pasar di Tanah Abang hanya beroperasi di sekitar
pasar itu saja. Dia tidak bisa beroperasi di pasar Senen atau pasar Jatinegara;
(b) Branch Banking System, (c) Group
and Chained Banking System, dan (d) Sistem Campuran (Mixed System).
5. Secara sederhana istilah manajemen perkreditan sering diartikan
sebagai pengelolaan pemberian kredit mulai dari kredit tersebut diberikan
sampai pada pelunasannya. Ada juga yang memberikan pengertian tentang manajemen
perkreditan bank sebagai kegiatan mengatur pemanfaatan dana-dana bank agar
produktif, aman dan likuiditasnya minimalnya tetap baik.
B. SARAN
Oleh:
Rezkitullah
Langganan:
Postingan (Atom)